Acceptance Test And Fiber Levels Of Red Bean Ice Cream As An Alternative Snack For Obesity Prevention In Adolescent

Anvy Aditya Raksesi; Ani Intiyati; Melina Sari; Mujayanto

doi:10.36568/jone.v1i2.181

Authors

Anvy Aditya Raksesi Department of Nutrition, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Surabaya, Indonesia
Ani Intiyati Department of Nutrition, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Surabaya, Indonesia
Melina Sari Department of Nutrition, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Surabaya, Indonesia
Mujayanto Department of Nutrition, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36568/jone.v1i2.181

Keywords:

Red Beans, Ice Cream, Obesity, Fiber, Adolescent

Abstract

Obesity is a pathological state. According to the 2019 AKG, adolescent fiber needs are 37 grams. If snacks are given 10% of the need, then 3.7 grams are obtained per snack. To meet this need, an innovative high-fiber snack is made by formulating red beans into ice cream. The aim is to determine the acceptability and fiber content in red bean ice cream products as an alternative snack to prevent obesity. The research method was an experiment on 4 different formulations with a ratio of skimmed milk and red beans 100 : 0 g, 50 : 50 g, 70 : 30 g , 60 : 40 g then an acceptability test was carried out. The highest acceptability test results will be tested for fiber content with the control formulation. The results showed that the formulation of red bean ice cream that had the highest acceptability was formulation 4 (EKM 4), which was 3.83 in the liking category and contained fiber content of 2.43% / 100 g. One serving of red bean ice cream based on calorie needs is 85 grams with a fiber content of 2.1 grams. Conclusion, the formulation with the highest acceptability is in formulation 4 (EKM 4).

References

Murtane NM. Obesitas dan Depresi pada Orang Dewasa. Jurnal Ilmu Kesehatan Sandi Husada. 2021;10(1):88–93.

Nugroho RF, Mujayanto M, Pengge NM, Hindaryani N, Wijayanti EJ, Wardani EM. Joint Action to Prevent Stunting and Obesity in the Tanah Kali Kedinding Health Center, Kenjeran District, Surabaya. Surya Abdimas. 2022;6(4):664–70.

Sriwahyuni, - J, - N, .A A, Tangkelayuk V. Pola Makan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Anak. Jurnal Asuhan Ibu dan Anak. 2021;6(2):91–8.

Sari NN. Hubungan Obesitas Sentral Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Ii. J Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik. 2019;14(2):157.

Nugroho RF, Hanim D, Lanti Y, Dewi R. Psychosocial Stress, Energy and Calcium Intake Are Associated With Nutritional Status of Female Adolescents. Jurnal Keperawatan Soedirman. 2018;13(2):92–9.

Puspitasari N. Kejadian Obesitas Sentral pada Usia Dewasa. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development). 2018;2(2):249–59.

Fauzan MR, Sarman, Rumaf F, Darmin, Tutu CG, Alkhair. Upaya Pencegahan Obesitas pada Remaja Menggunakan Media Komunikasi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mapalus. 2023;1(2 SE-Artikel):29–34.

Masrul M. Epidemi obesitas dan dampaknya terhadap status kesehatan masyarakat serta sosial ekonomi bangsa. Majalah Kedokteran Andalas. 2018;41(3):152.

Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementeri Kesehat RI. 2019;1(1):1.

Ulfa N, Putra M, Maulida. Hubungan Gaya Hidup Terhadap Keefektifan Pencegahan Obesitas Pada Siswa Man 2 Kota Banda Aceh Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. 2022;1(1).

Hamalding H, Risna R, Susanti SR. Hubungan Gaya Hidup Terhadap Overweight Dan Obesitas Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 11 Makassar. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat. 2019;1(1):1–6.

Kementrian Kesehatan RI. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). 2017.

Syahputri FD, Santoso RA, Atma Y. Pengembangan gelatin tulang ikan patin sebagai bahan pembuatan edible film dengan penambahan pati jagung dan pati sukun. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pangan 2018. 2018. 27–33.

Nirmada Sinaga. Pengaruh Variasi Penambahan Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L)Terhadap Mutu Fisik Dan Mutu Kimia Cheese Stick. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi. 2019;2(1):1–19.

Tsani AFA, Dieny FF, Pratiwi ZA. Perbedaan ketersediaan makanan dan lingkungan rumah pada anak obesitas dan tidak obesitas. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2022;7(1):26.

Anggerika NNY, Hakim A, Baculu EPH. Analisis Kandungan Serat dan Vitamin C Serta Uji Organoleptik Es Krim Berbasis Limbah Kulit Pisang Raja ( Musa Paradisiaca Var Raja ). Jurnal Kolaboratif. 2022;03(04):190–6.

Nurjanati M, Winarsi H. Efek Lama Perkecambahan Terhadap Sifat Sensori Dan Kadar Protein Terlarut Susu Kecambah Kacang Merah (Sukarah) Untuk Remaja Obesitas. Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman. 2019;2(2):27.

Ananto AD. Analisis Qsar Senyawa Turunan Meisoindigo Sebagai Antikanker Payudara. Amin (Ar-Raniry Chem Journal). 2019;1(1):1–5.

Lanusu AD, Surtijono S., Karisoh LCM, Sondakh EHB. Sifat Organoleptik Es Krim Dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L). Zootec. 2017;37(2):474.

Fauziyah A, Marliyati SA, Kustiyah L. Substitusi Tepung Kacang Merah Meningkatkan Kandungan Gizi, Serat Pangan Dan Kapasitas Antioksidan Beras Analog Sorgum. Jurnal Gizi Dan Pangan. 2017;12(2):147–52.

Nuryati C, Legowo AM, Nurwantoro N. Karakteristik Fisik Dan Sensoris Es Krim Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.) Dengan Penambahan Tepung Umbi Gembili (Dioscorea Esculenta L.) Sebagai Penstabil. Jurnal Agroteknologi. 2020;14(02):199.

Kartini B. TD, Fanny L, Magdalena M. Kualitas Organoleptik Es Krim Santan. Jurnal Kesehatan Manarang. 2021;7(2):78.

Wahyuni A. Pemanfaatan Kacang Merah Dan Tepung Kacang Merah Dalam Pembuatan Red Bean Wellington Steak (Red Bewell Steak) Dan Bean Chocolate Cake (Bean Cho Cake). Journal of Chemical Information and Modeling. 2016;53(9):287.

Aprilia M, Rachmawati, Ahmad A. Formulasi Cookies Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai Alternatif Makanan Selingan Penderita Diabetes Melitus. Svasta Harena Rafflesia. 2022;2(1):64–74.

Wahyuni, D. Formulasi Es Krim Kacang Merah Tinggi Serat Dan Rendah Kalori Untuk Penderita Obesitas. Skripsi. Politeknik Kesehatankementrian Kesehatan Semarang, 2021..